Sunday, June 10, 2007

APAKAH KITA MASIH MAU MINUM BERDIRI?

APAKAH KITA MASIH MAU MINUM BERDIRI?

Guru kencing berdiri, Murid kencing berlari

Suka minum sambil berdiri, Penyakitpun kan turut menghantui

Oleh : mas Dagood

Sajak diatas bukanlah sekedar kelakar belaka, bukan isapan jempol dan bukan maksud hati untuk menakut-nakuti. Penulis sering mengamati behavior dan altitude orang-orang disekitarnya yang sering minum sambil berdiri, bahkan penulispun termasuk didalamnya. Perilaku ini sangat sering kita jumpai pada suatu kondisi tertentu, misalnya pada saat acara resepsi pernikahan di gedung, sering kita jumpai orang-orang yang makan dan minumnya sambil berdiri. Banyak alasan dikemukakan untuk membela diri, ada yang bilang tidak kebagian tempat duduk, ada yang berkata biar tidak jauh dari makanan dan ada menegaskan sudah menjadi bagian bagi kebiasaan. Mungkin beberapa alasan sangat logis untuk diterima akal kita, ada pula yang not make sense .

Penulis jadi teringat dengan beberapa nasihat orang tua yang sebagian besar bertemakan tata kerama dan tradisi, dimana salah satunya diajarkan untuk tidak minum sambil berdiri, “nak, dibiasakan kalau minum itu jangan sambl berdiri”, ungkap sang ibu pada anaknya, “loh, mangnya kenapa begitu”, Tanya polos anaknya, “pamali kata orang, lagi pula tidak sopan kalu diliat orang”, jawab singkat ibu. Dogma pamali, wagu, ataupun tidak sopan, sudah terpatri dalam benak kita, bahkan tanpa disertai alasan ilmiah dan make sense pun bukanlah menjadi soal.

Nah, seiring berubahnya zaman, mitos itu pun sudah mulai luntur dalam diri kita, seakan sudah bukan mejadi tradisi lagi untuk di jalankan. Inilah yang menjadi perhatian penulis untuk melihat reasonable dari sebuah mitos dan dogma yang seharusnya masih terpatri dalam diri kita. Seorang sahabat mengungkapakan “Rasulullah melarang umatnya minum berdiri” didalam hadist disebutkan "janganlah kamu minum berdiri", ungkap sahababat. Mungkin hal ini dapat diterima, karena bersumberkan pada ajaran agama, namun dimanakah letak alasan ilmiahnya?

Sahabat lain menandaskan fenomena ini dalam acuan pada ilmu akupuntur. Dimana dijelaskan bahwa air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer, yaitu suatu struktur maskuler(berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada “pos-pos” penyaringan yang berada di ginjal.

Namun demikian jika kita minum sambil berdiri, air yang kita minum tidak akan di saring oleh fringer, melainkan langsung menuju kandung kemih kita. Bahayanya jika air ini langsung menuju kandung kemih tanpa proses penyaringan, maka akan erjadi pengendapan di saluran ureter. Karena tidak melalui proses penyaringan maka akan banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter. Dan yang mesti kita waspadahi bahwa saja limbah-limbah inilah yang bisa menyebabkan penykit kristal ginjal(salah satu penyakit ginjal yang berbahaya).

Memang sungguh luar biasa akibat yang ditimbulkan dari sebuah kelalaian dan ketidakpedulian akan suatu pemahaman. Sejak kecil pun, tak pernah bosan orang tua mengingatkan hal tersebut, bahkan ajaran agama pun turut menegaskanya. Mungkin ini dapat dijadikan pedoman untuk anda merubah behavior dan altitude dalam menjalankan kegiatan, walaupun hanya sekedar “minum”. Dan pertanyaan sekarang yang ditunjukan pada anda adalah “apakah kita masih mau minum sambil berdiri?”.

.

No comments: