Sunday, June 10, 2007

KARYAKU BERTEPUK SEBELAH TANGAN

Pojok Angkringan

KARYAKU BERTEPUK SEBELAH TANGAN

Mur, biasa yo, es teh sing kentel, tapi jangan terlalu panas!” pinta Pugeg yang baru saja datang dari pura selepas menunaikan sembhyang Purnama. “%#%#&$@$*&%&^$@” nurani Mur berkata. “Saya lemon tea saja Mur” menyusul Thecool yang datang bersama Pugeg. “SIPPPP” Murpun bergegas meracik kedua pesanan tamu agungnya itu.

Tiba – tiba dari keremangan grobak angkringan muculah suara “Kalian berdua bawa apa itu?”(yang dimaksud adalah setumpukan kertas newsletter) “eh pak Mustaqim, maaf pak ga lihat, maklum agak remang-remang” sambil tersenyum Pugeg bersaut. “oh yang ini pak!(dengan semangat Thecool menunjukan bawaannya itu), tadi di pura kami membagikan newsletter Hindu hasil karya teman-teman di kampus pak” Thecool coba menjelaskan. “iya pak ini sisanya, nih untuk bapak buat bacaan di rumah, ya sekalian nambah-nambah pengetahuan!” Tambah Pugeg cepat sembari memberikan newsletter tersebut kepada pak Mustaqim

“wah, sungguh luarbisa hasil karya kalian, walau bapak gak begitu ngerti isinya tetapi bapak cukup bangga kepada kalian melihat zaman yang semakin edan dan banyak pemuda yang ikut-ikutan edan tapi kalian dengan penuh semangat masih mau meluangkan waktu tuk sekedar berbagi pengetahuan agama melalui tulisan” sambut pak mustaqim dengan panjang lebar.

“ya niatnya sih gitu pak, tapi sayang gak semuanya berpikiran seperti bapak, kami sering melihat karya kami hanya dijadikan alas duduk ataupun alas bunga pada waktu sembahyang dan yang lebih menyakitkan lagi ikut dibuang bersama dengan sampah-sampah sehabis sembahyang” gerutu Pugeg dengan nada kecewa. “kami membuat ini pun dengan ikhlas dan semangat beryadnya melalui tulisan serta dengan usaha keras kami mencurahkan waktu, pikiran, tenaga dan materi untuk bisa menghasilakan ini”lanjut Thecool dengan sendu. “BETUL sekali itu pak, tapi apa yang menjadi kenyataan masih jauh dari yang kami harapkan bahkan teman-teman di kampus pun ga semuanya kasih respon positip” tambah Pugeg.

“ya bapak bisa merasakan apa yang kalian rasakan, gak salah memang kalau kalian kecewa, tetapi kalian mesti ingat kembali tujuan kalian membuat ini(sambil menunjukan newsletter tersebut), yang pertama kalian katakan membuat ini dengan ikhlas atau istilah kalian semangat yadnya, tetapi kenapa kalian mesti mengungkit masalah pengorbanan(waktu,pikiran,tenaga,materi), apa pantas kalian katakan itu dengan sebuah keikhlasan. Kedua, kalian jangan terlalu berpikiran sempit, kenapa bapak bilang begitu karena diantara orang-orang yang tidak peduli, masih banyak orang-orang yang jauh lebih peduli bahkan dengan setia menanti terbitnya karya kalian ini. Ketiga, kalian harus sadar dan mengerti bahwa belum semua orang mencapai kesadaran seperti kalian kalau dalam istilah saya belum menemukan hidayah gitu.” Ceramah pak Mustaqim yang menurut kabar sudah tiga kali naik Haji.

“ya iya sih pak” sambut si Pugeg yang sudah menghabiskan dua gelas es the manis. “ya mungkin itu yang menjadi kekeliruan kami selama ini, pemuda kan juga manusia pak” lanjut Thecool diiringi canda.

“sebagai generasi muda Hindu kalian harus tetap semangat berjuang dalam bersumbangsih dan mengamalkan ajaran agama kalian, jangan lupa pesan bapak tadi ya,penting itu, kalau perlu dicatet, yowes bapak pamit dulu mau pengajian bersama di rumah” kata – kata terakhir pak Mustaqim.

“Iya pak terima kasih, jangan lupa pesan kami juga ya, untuk selalu menegakan DHARMA di mukadimah Hedonisme dunia fana” saut Pugeg dengan penuh semangat dan lantang. “%#%#&$@$*&%&^$@”dalam hati pak Mustaqim. “Lohhhh, mangnya dia ngeti DHARMA Geg???”Tanya bingung Thecool. “Loh mangnya tadi pak mustaqim pesen apa cool????”Tanya bodoh Pugeg.

“GUBRAK GUBRAK GUBRAK GUBRAK GUBRAK?!?!?!?”“ZINGZINGZINGZING ZINGZINGZINGZING”Sambut suasana angkringan mengakhiri obrolan di malam itu.

No comments: